Larangan Menentang Pimpinan

  1. Anas ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “Patuh dan taatlah kamu, sekalipun yang memimpinmu seorang hamba yang rendah nasab keturunannya serta jelek tampang mukanya, selagi dia berpegang teguh kepada kitabullah.” (HR. Bukhari).
  2. Sahabat Abi Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “Barangsiapa taat kepadaku berarti dia taat kepada Allah, dan barangsiapa menentangku berarti dia menen-tang Allah. Barangsiapa taat kepada pimpinan berarti dia taat kepadaku, dan barangsiapa menentang pimpinan berarti dia me­nentangku.” (HR. Bukhari, Muslim, dan Nasai).
  3. Ibnu Umar ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “Wajib bagi setiap muslim tunduk dan taat kepada pemimpin, baik dalam hal yang dia sukai maupun dalam hal yang dia benci, kecuali kalau diperintah berbuat maksiat Bila diperintah berbuat maksiat, maka tidak ada kewajiban taat kepadanya.” (HR. Imam Khamsah).
  4. Umar ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “Bersediakah kamu sekiranya aku memberikan khabar tentang pemimpin-pemimpinmu yang terbaik dan yang terjelek? Sebaik-baik pemimpinmu adalah yang kamu mencintai mereka dan mereka mencintaimu, serta kamu mendoakan mereka dan mereka, pun mendoakanmu. Sedang sejelek-jelek pemimpinmu adalah yang kamu benci kepada mereka dan mereka pun membencimu, serta mereka melaknatimu dan kamu melaknati mereka.” (HR. Tirmidzi).
  5. Abi Hurairahra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “Barangsiapa tidak lagi taat kepada pimpinan serta memisahkan diri dari jamaah kaum muslimin kemudian dia mati, maka dia mati dalam keadaan jahiliyah (kafir).” (HR. Bukhari dan Muslim).
  6. dalam sebuah riwayat, sahabat Abi Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “Barangsiapa tidak lagi taat kepada pimpinan serta memisahkan diri dari jamaah kaum muslimin kemudian dia mati, maka dia mati dalam keadaan jahiliyah (kafir). Barangsiapa berperang hanya karena menegakkan kefanatikan, atau mengajak serta memberikan pertolongan dalam menegakkan fanatisme kemudian dia mati, maka dia mati dalam keadaan jahiliyah. Barangsiapa memisahkan diri dari umatku dengan memerangi orang yang berbuat baik maupun yang berbuat jahat sehingga orang yang beriman tidak merasa tenteram, dan dia tidak lagi menepati janji yang telah diucapkan, maka dia tidak termasuk golonganku dan aku pun tidak termasuk golongannya.” (HR. Muslim dan Nasai).
  7. Abi Bakrin ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “Barangsiapa menghina pemimpin yang diridhai Allah di muka bumi, berarti dia telah menghina Allah.” (HR.Tirmidzi).

 

Leave a comment