Renungan Hadits | Masih suka menyombongkan diri dan takabur?

Sahabat Abdillah bin Mas’ud ra berkata, bahwa Nabi saw telah bersabda: “Seseorang yang di dalam hatinya masih terdapat rasa takabur walau hanya seberat biji sawi dia tidak akan berhak masuk sorga.” Kemudian ada seorang lelaki berkata: “Ya Rasulullah, terus bagaimana halnya dengan seseorang yang suka memakai pakaian bagus dan sepatu bagus?” Jawab Rasulullah: “Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang bagus, dan cinta kepada segala kebagusan. Sedang yang dinamakan takabur adalah mengingkari kebenaran serta sombong terhadap sesama manusia.” (HR. Muslim dan Tirmidzi).

mari belomba-lomba menjadi kekasih ALLAH SWT dengan berlomba-lomba meninggalkan semua yang dibenciNya dan menjalankan semua yang disukaiNya.

sedikit renungan, semoga bermanfaat.

One comment on “Renungan Hadits | Masih suka menyombongkan diri dan takabur?

  1. Salam

    Berbahagialah orang-orang yang rohaninya lapar dan haus akan kebenaran, mereka terus dan terus mencari untuk dapat mencapai tingkat penyatuan kepada Tuhan dengan beragam cara dan keyakinannya.

    Sebaiknya manusia mengenali dahulu dirinya baru ia akan mengenal Tuhannya. Tuhan menciptakan manusia itu sangat sempurna, manusia itu terdiri dari Raga, Jiwa dan Ruh.

    Raga adalah wadah bagi jiwa dan ruh, raga adalah seonggok daging yang dapat mati, hancur binasa tetapi jiwa dan ruh tetap hidup selamanya. Manusia dapat mematikan raga tetapi ia tidak dapat mematikan jiwa dan ruhnya.

    Tuhan lebih mengenal Ruh dan Jiwa karena merekalah nanti yang sampai di alam keabadian dan hidup kekal, sesempurna apapun bentuk tubuhmu tetap ia akan jadi bangkai, lalu bagaimana dengan jiwa dan ruhmu yang tak pernah kamu beri makan, kamu hanya memanjakan dan memberi makan untuk raga saja !!!!!!!!

    Mengapa kamu membiarkan jiwa menderita di alam kubur, dengan merasakan pedihnya siksa kubur, jeritan menyayat hati dari jiwamu meminta pertolongan dari para pengantar, meminta tolong kepada orang-orang yang kamu cintai, kamu kasihi, meminta tolong kepada pemuka agama, semua sia-sia anakku karena jiwamu harus bertanggung jawab sendiri.

    Para pengantar, keluarga semua membalikkan tubuhnya untuk kembali pada kehidupan mereka lagi dan kamu ditinggalkan dalam kesendirian untuk menikmati apa-apa yang sudah kamu perbuat ketika ragamu hidup.

    Jiwamu kekal menikmati alam kubur baik menderita karena siksa atau senang karena selamat, sampai pada masanya tiba jiwa – jiwa manusia dibangkitkan lagi di alam kebangkitan untuk kembali bersiap menerima putusan dari Hakim Agung Yang Sangat Adil yaitu Tuhan sendiri, setelah filmmu di putar kembali untuk membuat perhitungan mana yang lebih banyak perbuatan burukkah atau perbuatan baik, untuk menentukan putusan yang seadil-adilnya, Tuhan akan mengambil hati manusia untuk mengatakan yang sejujurnya, karena isi hati manusia di genggam oleh Tuhan, malaikatpun tidak dapat mengetahui isi hati manusia. Maka vonis yang dijatuhkan padamu pasti benar dan adil, dan kamu akan kekal menikmatinya karena sebenarnya jiwa dan ruhmu tidak pernah mati, mereka akan tetap hidup kekal abadi selamanya .

    Anak-anakku yang kukasihi….

    Belalakkan penglihatanmu lebar – lebar…..

    Tajamkan pendengaranmu lekat – lekat…..

    Tengadahkan kedua tanganmu tinggi – tinggi….

    Tundukan kepalamu dengan merendah….

    Padamkan egomu, jernihkan akal pikiranmu…

    Bukalah hatimu untuk di sucikan……

    Bertekuk lututlah kamu segera……

    Sebelum malaikat maut datang menjemputmu…..

    Kini mulailah menaklukan keinginan raga dalam hal-hal yang bersifat duniawi dan sementara yaitu dengan cara mengalahkan hawa nafsu yang berpusat pada diri sendiri dan yang bersifat duniawi di dalam diri masing-masing.

    Berusahalah semakin keras setiap hari untuk mengalahkan diri sendiri lebih dahulu, maka meski tidak melihat tapi kita akan berhasil menaklukan kekuatan yang bersifat sementara.

    Jika selama ini menganggur dinilai hanya berdiam diri dan dianggap tak berguna, coba kita jadikan bahan renungan untuk berpikir, rubahlah pola pikir kita kini untuk menjadikan diri ini mempunyai kekuatan yang sanggup menaklukan segala yang jahat di dalam diri kita dan dalam keluarga kita dan didalam segala hal yang ada di sekeliling kita.

    Bercerminlah, pandanglah dirimu lekat-lekat, berapa usiamu kini, apa yang sudah kamu persiapkan untuk kembali pada Sang Pencipta.!!!!!!!!

    Jangan meremehkan dirimu sendiri dengan mengatakan bagaimana nanti..!!!!

    Sudahi dan jauhilah kenikmatan-kenikmatan semu di muka bumi ini, mari kembali pada keimanan yang sesungguhnya, dengan mendekatkan diri kepada Tuhan yang telah membuatmu hidup.

    Kita semua tahu dan melihat juga merasakan dengan apa yang terjadi di muka bumi kini, manusia pandai mengatakan ini adalah proses pergeseran lempengan bumi atau gempa juga karena panas global mengakibatkan cuaca sangat panas, air laut meningkat, curah hujan yang tidak stabil, banyak macam badai, petir saling menyambar, angin dapat melumpuhkan apa saja, semua itu dapat terjadi kapan dan dimana saja, dicemaskan pula benda-benda antariksa pun siap-siap untuk jatuh ke bumi.

    Secara Tauhid apa sebenarnya yang Tuhan inginkan …..?

    Akibat panas global juga begitu besar dampaknya untuk manusia di dunia ini, karena semakin memanas sifat-sifat manusia yang hanya mementingkan diri dan golongannya, kemiskinan semakin tinggi, tindakan anarkis semakin nyata yang menimbulkan pertikaian, perselisihan dan permusuhan, saling hujat menghujat terjadi baku hantam saling tembak, peperangan dan kekerasan di tampilkan untuk menunjukan kekuasaannya.

    Manusia semakin mudah untuk di adu domba, semakin banyak manusia mengaku dirinyalah yang paling pandai. Kejahatan dalam segala hal sudah menjadi tontonan sehari-hari, dimulai dari petinggi-petinggi sampai rakyat jelata semua sudah tampak seperti hal yang biasa, hukum dapat dipermainkan, bersumpah atas nama Tuhan dianggap angin lalu saja.

    Semua itu terjadi karena uang… uang… dan… uang.

    Pada Akhirnya manusia mengejar dunia demi uang sehingga menghalalkan segala cara demi uang, nilai keTuhanan di abaikan.

    Anak-anakku yang terkasih….

    Jangan pernah mengukur kesuksesan dari uang yang diperoleh, kesuksesan itu dapat kita rasakan melalui iman dan ketakwaan terhadap Tuhan yaitu dengan banyak berbuat kebajikan, kepekaan untuk membahagiakan orang lain, mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan pribadi, bersikap rendah hati, meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak disukai Tuhan, menekan hawa nafsu dunia dengan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.

    Jangan bangga dengan pujian merasa sangat pandai dan paling tahu, lalu banyak cakap dengan ringannya bisa menilai baik buruk seseorang, sesungguhnya ketika kamu mencaci maki, menghujat manusia lain sebenarnya kamu sedang mempermalukan dirimu sendiri .

    Ingatlah siapapun kamu, sepandai apapun, sehebat apapun, di hadapan Tuhan, kamu adalah manusia lemah yang tidak ada daya dan upaya tanpa pertolongan-Nya.

    Kesombongan, sikap arogan mengandalkan kekuatanmu, untuk apa di tonjolkan di muka bumi ini, ragamu hidup hanya sebentar, lebih baik rendah hati, penuh kasih pada sesama, hidup dalam damai tenang teguh pada keyakinan yaitu menggantungkan segala sesuatu kepada Tuhan dan mendapatkan sesuatu atas ijin Tuhan.

    Lupakanlah masa lalu, ingatlah masa-masa yang indah saja di masa lalu, hapuslah sederet kenangan buruk dalam ingatanmu, kamu harus bangkit dan belajar dari segala kegagalanmu dan kegagalan orang lain.

    Ingatlah bahwa berbagai kesulitan dan masalah dalam hidup ini untuk mempercepat laju pertumbuhan imanmu pada Tuhan, jangan biarkan kesulitan mengalahkanmu tetapi kamulah yang harus mengalahkannya.

    Kerahkan segenap pikiran dan kekuatanmu dengan penyerahan diri secara total kepada Tuhan.

    Jangan panik ketika masalah datang, tenangkan dirimu, segera datang menghadap kepada Tuhan dengan cara duduk lalu renungkan dan doa, adukan masalahmu, banyaklah memuji-NYA, biarkan Kuasa Tuhan bekerja, jangan pakai akal pikiranmu dahulu untuk mengatasi masalah tetapi luruskan hatimu pada Tuhan, serahkan semua beban – bebanmu pada-NYA.

    Hasilnya -> Hatimu menjadi tenang hilang rasa takut dan cemas dan Tuhan dapat mengutus seseorang sebagai penolongmu, atau Tuhan akan memasukkan ide-ide-NYA ke dalam akal pikiranmu sehingga kamu dapat menyelesaikan masalah dengan aman dan atas ijin-NYA.

    Itulah sebenarnya yang diinginkan Tuhan dari manusia, tetapi di jaman kini Tuhan di nomor sekiankan ketika masalah itu datang, manusia minta tolong pada manusia dahulu, macam-macam upaya di lakukan ketika tak menampakan hasil barulah manusia datang pada Tuhan dengan merengek – rengek minta belas kasihan.

    Tuhan yang Maha Pengasih mengabulkan manusia yang merengek-rengek tersebut sesuai dengan apa keinginannya, tetapi apa dikata ketika terwujud atau terpenuhi keinginannya, manusia kembali lalai dan lupa berterima kasih bahwa sebenarnya Tuhanlah yang memenuhinya, tetapi manusia lebih berterima kasih kepada manusia juga karena keahliannya atau kepandaiannya diungkapkan dengan penuh pujian dan sanjungan.

    Kalau demikian coba direnungkan apakah sudah benar tindakan manusia dengan lebih membanggakan dan mengagungkan manusia juga…??!!!!!

    Mengapa Tuhan terabaikan………………?

    Ada apa dengan manusianya……………?

    Anak-anakku yang beriman….

    Ketika kamu bercermin terlihatkah tempat perlindungan yang aman dan nyaman yaitu tempat untuk berlindung tempat untuk melarikan diri dari dirimu sendiri !!!!

    Kamu bisa menjauh dari orang lain untuk menyendiri akan tetapi kemanakah kamu akan lari dari dirimu sendiri, perasaan gagalmu, kelemahanmu, dosa–dosamu, dan kekuranganmu…?

    Cermin bukan hanya untuk melihat kecantikanmu, ketampananmu, keseksianmu, kesempurnaanmu, tetapi gunakanlah cermin untuk melihat dirimu yang sesungguhnya, telanjangi dirimu lihatlah berapa banyak nikmat yang sudah kamu rasakan, sudahkah kamu mensyukurinya ….?

    Atau kamu lebih senang dengan tubuhmu yang sempurna tapi penuh dengan daki-daki dunia yang akan jadi santapan ulat tanah dan membusuk !!!!!!

    Ajak bicara hatimu ketika bercermin apakah kamu sudah mendekat dan mengenal Tuhan yang telah memberikan begitu banyak nikmat..!!!!!

    Tanggalkan egomu, agamamu, budayamu, suku bangsa, pangkat jabatan, kedudukan, kekayaan, gelar, jenis kelamin dan atribut lain – lain.

    Kini kamu adalah makhluk ciptaan Tuhan yang bernama manusia, diciptakan dari air mani dan ketika dilahirkan ke muka bumi ini tanpa selembar benangpun, tidak tahu apa-apa dan tidak bisa apa–apa, juga tidak tahu kamu ditempatkan dimana dan jadi keturunan siapa !!!!

    Lalu sekarang kamu menjadi sombong, angkuh, merasa paling pandai, paling hebat, paling berkuasa, paling kaya, sehingga dapat seenaknya kamu mencaci maki, menghina, menghujat, mematikan, menyakiti sesama manusia juga, benar-benar hebat hai kamu manusia super yang perkasa dan gagah, sampai–sampai lupa asal usulmu, lihat siapa dirimu, siapa yang menjadikan kamu seperti sekarang, apakah dari orang tuamu? apakah dari pimpinanmu? apakah dari gurumu? lalu darimana kepandaianmu, darimana kekuatanmu, hai manusia sombong….

    Tepuklah pipimu, cubit lenganmu, ini bukan mimpi tetapi ini kenyataan, sudah bukan waktunya lagi kamu terlena dengan semua itu, sadarlah anakku……

    Sejak Adam dan Hawa diturunkan ke dunia, Tuhan sudah mewujudkan bentuk Kasih Sayang-NYA pada manusia, dengan mengutus utusan–utusan-NYA untuk mengajarkan Keyakinan atau Jalan Yang Lurus menuju Kebenaran yaitu mengakui hanya Tuhan Yang Esa, Yang Tunggal yang patut disembah.

    Tuhan menurunkan firman–firman–NYA melalui para utusan-NYA dan semua firman-firman Tuhan adalah mengajarkan manusia untuk mempunyai sifat KASIH pada sesama. Tuhan tidak menurunkan firman-firman-NYA untuk memecah belah atau mengkotak-kotakkan perihal keyakinan kepada umat-NYA.

    Di hadapan Tuhan manusia tidak dibedakan dari agamanya atau bangsanya tetapi dari keyakinan dan pengakuannya terhadap Tuhan.

    Semua utusan Tuhan tugasnya adalah menyampaikan kebenaran dan mengajarkan Satu Keyakinan yaitu Satu Tuhan yang harus disembah yaitu Tuhan yang menciptakan alam semesta beserta isinya dan yang membuatnya hidup.

    Tuhan ingin manusia ciptaan-NYA yang sempurna kembali menghadap-NYA dengan selamat, meski manusia di dunia ini di beri ujian dan cobaan untuk mengukur tingkat keyakinannya kepada Tuhan, dimana sudah ada para utusan yang mengajarkan pada kebenaran dan pilihan diberikan kepada manusia itu sendiri, utusan mana yang mereka pilih !!!!!

    Utusan mana dan tata cara apa yang diyakini oleh manusia untuk pedoman hidupnya didunia, adalah pilihan kebebasan dari masing-masing manusia yang akan dipertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan kelak.

    Setiap utusan akan bersaksi di hadapan Tuhan pada saatnya tiba dan akan menguraikan kembali firman-firman Tuhan yang telah mereka ajarkan pada pengikutnya dan tidak dapat terbantahkan oleh siapapun, karena para utusan telah mendapatkan jaminan keselamatkan dari Tuhan, dengan demikian para utusan tidak dapat menyelamatkan pengikut-pengikutnya kecuali yang sudah diperjanjikan oleh Tuhan.

    Pengikut-pengikut para utusan bertanggung jawab atas pilihannya dan mempertanggungjawabkan atas pilihan yang di ikutinya, pengikut tidak dapat menuntut para utusan untuk memberikan keselamatan padanya, meski ia sering menyanjung dan mengaguminya secara berlebihan.

    Firman Tuhan mengatakan “Yang dapat memberikan keselamatan bagi manusia di dunia dan akherat adalah hanya Tuhan Yang Maha Esa “ .

    Sangat jelas sekali semua makhluk ciptaan Tuhan, keselamatannya di dunia dan akherat adalah berada dalam genggaman Tuhan.

    Anak-anak yang kukasihi…..

    Jangan jadi manusia sombong, merasa sudah cukup banyak berbuat kebajikan dan banyak beramal juga telah melaksanakan semua kewajiban yang diperintahkan oleh Tuhan dengan sempurna .

    Sepatutnya kita berpikir dan menyadari bahwa kita tidak dapat mengukur nikmat yang ada pada diri ini kemudian masih berharap dapat imbalan pahala atau upah atas amal-amal yang telah kita kumpulkan, mari kita bandingkan dengan dosa-dosa yang telah kita lakukan baik yang tampak maupun yang tidak tampak, dosa besar ataupun dosa kecil, yang disengaja maupun yang tidak atau karena kelalaian, kealpaan kita terhadap Tuhan Sang Pencipta, kepada isi bumi, hewan, tumbuhan, kepada orang tua, suami, istri, anak, kakek, nenek, paman, bibi, tetangga, guru, sanak saudara, kerabat, teman, pimpinan, sopir dan kondektur bis, pembantu, pelayan resto atau toko, dan masih banyak lagi yang kita sudah lupa tetapi film tentang perjalanan hidup anak manusia dari mulai 0 (nol) bulan sampai wafatnya tidak ada yang terlewatkan, semua terekam sangat rapi dan akurat tidak ada yang bisa menyangkalnya ketika film itu diputar kembali di hari penghakiman.

    Semua saksi-saksi di hadapkan dan tidak ada yang dapat berdusta meski ia seorang pemuka agama, ahli kitab ataupun cendik-cendikiawan.

    Bagaimana manusia bisa yakin sudah banyak menyimpan bekal atau sudah punya tiket untuk ke surga dengan banyak berbuat kebajikan, sedangkan semua kebajikan dan kewajiban yang dilakukannya masih berharap pahala atau imbalan dari Tuhan, lalu bagaimana dengan dosa-dosanya apa dosanya lebih kecil dari pahalanya ??!!!

    Sejauh mana manusia tahu bahwa ia mendapatkan pahala atau upah atas apa yang telah diperbuatnya untuk jalan menuju surga !!!!! .

    Sedemikian hebat kah manusia hingga dapat mengatur Tuhan……

    Sedangkan ia tidak mengenal dan mencintai Sang Pemberi Pahala .. !!!

    Lalu bagaimana ketika Sang Pemberi Pahala mengatakan sesungguhnya AKU tidak mengenalmu pada saat hari penghakiman..??

    Karena ketika di dunia manusia hanya mencari pahala atau imbalan untuk tiket ke surga tetapi pahala atau imbalan itupun ingin dinikmati pula ketika di dunia. Manusia tidak berupaya mencari untuk lebih mengenal yang memberikan pahala dan yang menjadikan ia dapat berbuat kebajikan tetapi hanya hak-haknya saja yang di harapkan ……!!!!

    Tuhan itu menepati janji-Nya dan Maha Benar dengan firman-firman-Nya, ketika manusia berbuat kebajikan dengan niat ingin dilipatgandakan imbalannya untuk kehidupan dunianya, janji itu ditepati dan manusia pun mengakuinya.

    Mengeluarkan hartanya sedikit dengan niat dapat imbalan lebih besar untuk menopang kenikmatan hidup di dunia, Tuhan pun menepati janjinya, apa niat keinginan manusia Tuhan pasti akan kabulkan karena Tuhan bukan pendusta.

    Tahukah kamu, anak-anakku bahwa kebajikan apa yang kamu niatkan untuk dilipatgandakan pahala atau upahmu untuk menopang hidupmu di dunia, Tuhan akan menggenapinya untuk di dunia saja dan sudah dibayarkan lunas maka kamu sudah tidak dapat apa-apa lagi nanti di akherat kelak .

    Mari kita lihat contoh-contoh yang ada :

    Manusia yang bersedakah dengan niat dilipatgandakan untuk keperluan dunia banyak dibuktikan langsung dan mereka dapat imbalan yang berlipat ganda, ada manusia yang sulit secara ekonominya karena banyak sedekah dengan niat dilipatgandakan pun dibuktikan oleh Tuhan, ia bisa jadi pengusaha kaya raya dan terus berharap tambah banyak kekayaannya.

    Bersedekah motor untuk dapat mobil, sedekah untuk naik pangkat, sedekah untuk keselamatan di dunia, sedekah untuk cari popularitas, sedekah untuk prestise, sedekah karena nafsu dunia, sedekah karena takut kecurian atau tertipu, dan masih banyak lagi niat dari sedekahnya manusia, niat- niat itu semua untuk kepentingan hidupmu di dunia saja.

    Tuhan pun menepati dan melunasi janji-Nya, apa yang kamu minta Tuhan pasti memberi, tetapi tahukah kamu bahwa sebenarnya manusia yang paling merugi adalah ketika melakukan kebajikan berharap imbalan atau pahala untuk hidupnya di dunia. Ketika kamu menikmati imbalanmu di dunia ternyata kamu tidak punya bekal untuk kehidupan akheratmu.

    Jika pahala atau upahmu sudah raga nikmati kini, lalu jiwa dan ruh pulang membawa bekal apa? semua sudah dihabiskan untuk raga, jika demikian jiwa dan ruh kembali tanpa bekal siap terima ganjaran akibat ulah raganya.

    Tuhan dengan penuh kasih dan sayang memberikan kepada manusia hati nurani, diberinya akal pikiran, diturunkannya para utusan untuk menyampaikan kebenaran, tetapi Tuhan juga memberikan kebebasan kepada manusia, untuk memilih rumah mana yang akan ditempatinya dan dengan cara bagaimana untuk mendapatkan rumah tersebut.

    Silahkan anak-anakku tentukan sendiri pilihanmu…!!!!!!!!

Leave a comment